HALAMAN

Sabtu, 01 Januari 2011

Bank Mandiri Bidik Pertumbuhan KPR 30% di 2011


Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) menargetkan pertumbuhan kredit sektor properti tahun 2011 mencapai 30%. Bank dengan aset terbesar ini optimistis prospek sektor properti terutama Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bagi nasabah individu masih akan cemerlang seiring dengan suku bunga yang rendah.

Demikian disampaikan oleh Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansyuri di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu malam (26/12/2010).

"Penyaluran kredit ke sektor properti terutama KPR merupakan segmen yang kompetitif dan menarik. Kita berupaya kredit di sektor ini bisa tumbuh sebesar 25-30% di 2011," ujar Pahala.

Ia menjelaskan, prospek kredit ini masih menarik dikarenakan suku bunga KPR yang cukup rendah. Di 2010 sendiri, Pahala mengatakan suku bunga KPR rata-rata industri perbankan berada di bawah 10%.

"Suku bunganya menarik di 2010, dimana rate 3 tahun pertama itu rata-rata bank berada dibawah 10%. Disamping itu kredit perumahan baru menyumbang 3% terhadap PDB oleh sebab itu pangsa pasarnya masih besar," kata Pahala.

Dikatakan Pahala, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) yang berada di posisi 6,5% saat ini memberikan ruang bagi suku bunga kredit khususnya KPR untuk terus turun. Tahun depan, lanjut Pahala, walaupun BI-Rate diprediksikan naik tetapi secara keseluruhan tidak akan besar, sehingga suku bunga cenderung tetap.

"BI-Rate paling kenaikannya 50 bps, saya kira tidak terlalu terpengaruh khususnya suku bunga KPR karena bank masih konsisten di sektor ini," tuturnya,.

Pahala menambahkan, pertumbuhan kredit properti Bank Mandiri sampai dengan September 2010 naik cukup besar yakni mencapai 32%. "Seiring dengan masih banyaknya permintaan khususnya KPR maka kita yakin masih bisa tumbuh di 2011," jelas Pahala.

Selain itu, Pahala menekankan bobot risiko dari sektor properti cukup rendah. Sehingga, Pahala meyakini perbankan pada umumnya masih akan melirik sektor kredit ini.

sumber: detikfinance.com