INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham gabungan pada Senin (3/1) masih akan menguat. Saham komoditas layak menjadi buruan di tengah ekspektasi kenaikan harga komoditas.
Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, indeks awal tahun ini masih berpeluang menguat. Maraknya aksi jual pada Desember 2010 lalu,membuat efek rally pada bulan ini (January Effect) akan lebih terasa. Namun, penguatan IHSG hari pertama ini akan terbatas,”Investor masih mengantisipasi data inflasi 2011,” ujarnya kepada INILAH.COM.
Willy menuturkan, perkiraan inflasi Desembersebenarnya relatif tidak berbeda banyak dengan November. Dimana faktor penyebabinflasi masih dipicu tingginya harga kebutuhan pokok. Apalagi cuaca buruk berkepanjangan masih akan berlanjut hingga Mei 2011, sehingga kebutuhan pokok terus volatile. “Namun penguatanrupiah masih bisa meminimalisir dampak inflasi dari kenaikan harga barang,” katanya.
Di tengah situasi ini, Willy melihat penguatan IHSG masih akan didominasi oleh saham-saham berbasis komoditas, terutama batu bara. Hal ini karenaharga batu bara yang terus meroket seiring harga minyak yang menguat menyentuh US$100 barel. “Selain itu, kebutuhan batubara negara-negara Asia kembali meningkat karena proyeksipertumbuhan ekonominya yang naik akibat belum pulihnya ekonomi Eropa dan AS,”paparmya.
Saham pilihannya adalah Bumi Resources (BUMI), yang semakin terbuka peluang penguatannya untuk mendapatkan 7% sahamNewmont. Saham pilihan lainnya adalah Harum Energy (HRUM), Indika Emergy (INDY) dan TB Bukit Asam (PTBA).“Rekomendasi beli untuk saham-saham ini,” ujarnya.
CLSA sekuritas juga merekomendasikan saham tamban batu bara karena pertumbuhan earning perusahaan-perusahaan ini pada 2011, setelah mengalami kendala produksi tahun lalu akibat
musim hujan yang panjang. “Selain itu harga batubara juga terus meningkat sehingga ketika produksi mulai pulih maka harga batubara yang tinggi sudah bisa ditranslasi ke volume produksi,” katanya.
Beberapa saham tambang yang direkomendasikan adalah United Tractors (UNTR), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Adaro (ADRO),”Investor bisa buy saham-saham ini,”ucapnya.
Pada akhir perdagangan 2010, IHSG ditutup menguat tipis 3,51 poin (0,09%) jadi 3.702,73.Perdagangan berjalan moderat, dengan volume transaksi tercatat sebesar 3.646 juta lembar saham, senilai Rp 3,910 triliun dan frekuensi 86.815 kali. Sebanyak 121 saham naik, 101 saham turun dan 78 saham stagnan.
Penguatan didukung aksi beli asing yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp221 miliar. Dimana transaksi beli mencapai Rp1,296 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,075 triliun. [ast]
sumber: inilah.com