WELCOME BLOGGERS

Terimakasih anda telah mengunjungi blog kami. Semoga ada manfaatnya.

Kamis, 01 Agustus 2013

10 Bahaya di Balik Manisnya Gula

KOMPAS.com — Meski sudah mengetahui gula tidak baik untuk kesehatan, kebanyakan orang tidak mengangggap gula berbahaya. Paling tidak, gula dianggap tidak seburuk lemak jenuh, garam, atau kalori. Mungkin ini yang menyebabkan sulitnya mengurangi konsumsi gula.

Padahal, faktanya kebanyakan orang di seluruh dunia mengonsumi 500 kalori ekstra hanya dari gula yang mereka makan. Di balik manisnya gula, ternyata terkandung bahaya yang tidak boleh dianggap remeh.

Berikut 10 dampak buruk dari gula yang bisa jadi alasan Anda perlu segera mengurangi konsumsi gula.

1. Gula merusak jantung
Meski sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung, studi dalam Journal of American Heart Association tahun 2013 akhirnya menemukan bukti kuat tentang mekanisme bagaimana gula merusak jantung. Studi menyatakan, molekul pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan otot jantung yang berujung pada gagal jantung.

2. Gula membentuk lemak perut
Prevalensi obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak. Salah satu penyebabnya yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Sebuah studi menemukan, konsumsi fruktosa (salah satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

3. Gula membunuh diam-diam
Sebuah studi tahun 2008 mengungkap, konsumsi fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah kenyang. Jika tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu menyebabkan obesitas. Hal tersebut terjadi perlahan, sehingga orang sering kali tidak sadar sudah mengalaminya.

4. Gula memberi makan sel kanker
Setiap manusia berisiko kanker karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun begitu, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga sel tersebut tidak lantas berkembang menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut. Ditambah lagi, studi baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.

5. "Ketagihan" gula bisa diturunkan
Gula juga bersifat aditif sehingga mungkin ada istilah untuk ketagihan gula. Sayangnya, ketagihan gula ini bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan, karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin merupakan hormon yang mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.

6. Gula dan alkohol memiliki efek racun yang hampir sama
Sebuah studi dalam jurnal Nature mengindikasikan gula bisa jadi sama bahayanya dengan alkohol. Studi tersebut menunjukkan, konsumsi fruktosa dan glukosa berlebihan memberikan efek racun pada hati. Efek ini ternyata juga hampir sama dengan yang diberikan oleh alkohol.

7. Gula menurunkan kemampuan otak
Gula diketahui dapat mempercepat proses penuaan sel, begitu pula sel-sel otak. Maka dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.

8. Gula sering bersembunyi pada makanan "tanpa gula"
Mengurangi gula bukan hanya dengan mengurangi makanan-makanan manis seperti permen, kue, biskuit, dan sebagainya, karena sebenarnya ada juga makanan yang dianggap tanpa gula tetapi ternyata mengandung banyak gula. Contohnya saus tomat, roti, kraker, dan lain-lain.

9. Minuman manis mungkin memperpendek umur
Sebuah studi tahun 2013 memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan konsumsi minuman manis. Para peneliti menyimpulkan, kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan risiko seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

10. Gula membuat gemuk
Fakta ini paling jelas terlihat dari konsumsi gula berlebih. Konsumsi gula berlebih akan menyumbang asupan kalori yang seharusnya didapat dari makanan lain yang mengandung banyak zat gizi sehingga tanpa disadari kalori yang diasup melebihi dari batas kalori per hari dan membuat bobot bertambah.

Sumber :

Orang yang Bangun Siang Lebih Pintar dan Sukses?

Kompas.com — Nasihat kuno mengajarkan pentingnya bangun pagi jika ingin sukses dan kaya. Bangun kesiangan bisa membuat rezeki hilang karena sudah diambil orang. Namun, nasihat itu bertentangan dengan penelitian terbaru yang menunjukkan orang yang bangun siang justru sukses dalam pekerjaan.

Bangun siang pada umumnya disebabkan seseorang tidur terlalu larut sehingga sulit untuk bangun pagi hari. Nah, menurut penelitian, orang-orang tersebut pada umumnya memiliki kecerdasan lebih tinggi, terutama dalam hal konseptual dan penalaran.

Meski di sekolah anak-anak yang rajin bangun pagi lebih berprestasi dibandingkan dengan anak yang sering bangun siang, saat sudah masuk dunia kerja, anak yang sering bangun siang lebih unggul.

Hasil yang didapatkan dari penelitian Universitas Madrid ini dilakukan dengan mengikutkan 1.000 remaja.

Hal serupa diperoleh pada riset yang dilakukan Universitas Southampton. Orang yang bangun siang meraih pendapatan yang lebih besar dengan kemapanan hidup lebih baik. Misalnya, rumah lebih nyaman, mobil, dan pekerjaan yang lebih ringan.

Studi yang dilakukan US Air Force juga menunjukkan, orang yang terbiasa bangun telat lebih hebat dalam kreativitas. Meski demikian, tes untuk mengetahui hal itu dilakukan pada pagi hari.

Menanggapi hal ini, profesor psikofisiologi dari Universitas Loughborough, Jim Horne, mengatakan, "Tipe yang suka melek malam cenderung lebih ekstrover dan kreatif, seperti pada artis dan penemu. Sementara tipe yang bangun lebih pagi cenderung rajin, seperti pegawai pemerintah dan akuntan."

Terdapat perbedaan yang sangat jelas dari dua tipe pribadi ini. Tipe malam lebih suka berhubungan sosial dan beriorientasi pada orang lain.

Sementara riset yang dimuat dalam jurnal Emotion menunjukkan, orang yang bangun pagi lebih bahagia. Jam biologi mereka lebih selaras dengan orang kebanyakan.

Beberapa orang sukses yang memiliki kegemaran bangun pagi adalah George W Bush, Thomas Edison, dan Ernnest Hemingway. Orang yang bangun pagi memiliki sisi kecerdasan dalam menyimpulkan, analisis, dan mengonsep.

Sumber :

Apa Penyebab Kulit Ketiak Hitam?


KOMPAS.com - Memiliki kulit ketiak yang menghitam tentu tidak nyaman, Meski dapat ditutupi dengan pakaian, namun warna yang lebih gelap pada bagian ini tentu akan mengganggu penampilan. Bahkan, kulit ketiak yang menggelap bisa menjadi tanda penyakit tertentu.


Warna kulit yang menggelap dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain paparan sinar matahari, bekas luka, dan gangguan kulit lainnya. Sementara pada bagian ketiak, ada beberapa penyebab umum yang mempengaruhi warna kulitnya, antara lain:

- Acanthosis nigricans
American Osteopathic College of Dermatology mengidentifikasi acanthosis nigricans sebagai gangguan yang ditandai dengan tanda kulit yang menggelap di daerah ketiak, leher, dan jari-jari. Pertumbuhan kulit yang tidak normal ini merupakan hasil dari peningkatan kadar insulin dan biasanya mengindikasikan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan risiko utama dari diabetes tipe 2.

- Hiperpigmentasi
Kondisi kulit lainnya yang diidentifikasi oleh American Osteopathic College of Dermatology, hiperpigmentasi juga merupakan penyebab kulit menggelap di sekitar ketiak. Umumnya hiperpigmentasi tidak hanya terjadi di sekitar ketiak, tapi juga di sekitar pangkal paha. Hiperpigmentasi biasanya tidak berbahaya dan dibentuk dari produksi melanin yang berlebihan.

- Iritasi kulit
Iritasi pada kulit ketiak terjadi akibat gesekan dari tindakan mencukur rambut ketiak dan pakaian yang kasar. Iritasi mengakibatkan bekas hitam karena bekas luka sehabis iritasi mengering.

- Keringat
Menurut Health and Beauty Daily Glow, keringat berlebih merupakan penyebab paling umum warna kulit ketiak yang menggelap, terutama jika keringat mengandung asam urat.

- Sel kulit mati
Sel kulit mati yang terakumulasi menyebabkan warna kulit yang lebih gelap pada ketiak. Untuk mengatasinya, maka rajinlah menggunakan scrub untuk mengikis kulit mati.

- Rambut ketiak
Rambut ketiak dapat memberikan kesan gelap pada kulit ketiak karena warna rambut lebih gelap dari warna asli kulit. Meski sering mencukurnya, akar rambut yang ada dalam kulit ketiak tetap memberikan kesan gelap. Maka ada baiknya menghilangkan rambut ketiak hingga ke akarnya.



Sumber :